Banten, protesnews.com- Sudah menjadi hebit budaya negeri ini. Setiap menjelang Iedul Fitri masyarakat pulang ke kampung halaman,
rindu terpendam di dalam dada.
Ingin segera berjumpa ibu bapak segera mengikat silaturrahmi dengan sanak famili. Ziarah ke makam kakek nenek munajatkan doa kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Terasa indah suasana desa melihat gunung berdiri kokoh tegak menjulang tinggi.
Hamparan sawah luas dan pohon-pohon rindang menghijau menambah keindahan suasana desa banyak tersimpan kenangan kisah masa kecil bersama kakek nenek di sana.
Tapi aku tidak pulang ke kampung malah pulang kota. Tak ditemui hamparan yang luas persawahan
Padi menghijau bagai permadani. Tak merasakan kesejukan alam dari pohon yang rindang yang mendamaikan jiwa.
Yang di saksikan hanya gedung-gedung menjulang tinggi,
apakah lambang kemajuan kota atau lambang keangkuhan, kesombongan kaum taipan merajai keuangan.
Sepi suana kota tak ramai lagi,
biasa hiruk pikuk kehidupan kota siang atau malam dengan hingar bingarnya
macet di sana sini. Saat ini terasa lengang tak ramai lagi. Selamat datang setelah pulang kampung ke desa, perjalanan cukup jauh memakan waktu yang panjang. Jagalah kesehatan dan selalu ingat akan Tuhan, biar perjalanan dalam keselamatan menemui kebahagiaan.
Perjalanan kampung untuk bersilaturahmi bertemu orang tua adalah perjuangan menjelang di hari kemenangan Idul Fitri
Semoga perjalanan itu menjadi amal kebaikan jalan ibadah
Bergembiralah, raih kesenangan bersama keluarga. (*rm-cisauk)
0 Komentar